Sebelum
lanjut mengenai proses terbentuknya matahari ada prinsip yang harus diketahui
mengenai bintang.
Nyawa Bintang
: Antara Gravitasi dan Tekanan Thermal
Matahari merupakan sebuah bintang, sama seperti bintang lain di langit yang
terlihat kecil. Yang membedakan adalah jarak bintang-bintang lain yang lebih
jauh dari matahari. Gravitasi merupakan hal yang membentuk struktur dari
galaksi dan isinya termasuk bintang.
Sebuah bintang merupakan sebuah bola plasma besar yang terdiri dari Hydrogen
dan Helium. Bintang akan selalu tetap hidup selama terjadi pergolakan antara
gravitasi yang menekan gas-gas ini melawan tekanan thermal yang terjadi dari
fusi nuklir. Gampangannya, pikirkan sebuah balon yang menggelembung. Tekanan di
dalam mencoba mempertahankan bentuk balon menggelembung dengan menyeimbangkan
dengan tekanan di luar balon. Begitu pula dengan matahari. Gaya gravitasi yang
mencoba menghancurkan gas-gas tadi harus seimbang dengan tekanan thermal hasil
fusi gas. Bila keseimbangan ini terganggu, bentuk dari bintang akan berubah.
tekanan:
Bintang
merupakan reaktor fusi nuklir alami
Untuk memanaskan gas, matahari memerlukan energi. Yang menjadi pertanyaan dari
mana energi ini di dapat? Energi ini didapat dari fusi nuklir yang terjadi di
dalamnya. Pertanyaan selanjutnya, apakah itu fusi nuklir? Fusi nuklir merupakan
proses yang terjadi di dalam matahari dimana inti nuklir ringan seperti
hydrogen mencoba menjadi elemen lain melalui proses fusi di suhu 7 juta kelvin!
Hasilnya adalah elemen sesudah fusi memiliki massa yang lebih ringan daripada
elemen sebelum fusi. Massa yang hilang ini menjadi energi (dapat dihitung
menggunakan rumus Einstein E=mc2). Dapat dikatakan, matahari menjadi reaktor
fusi nuklir alami atau tungku api alam semesta dimana elemen berat seperti
Carbon dan Nitrogen disintesis.
fusi nuklir :
fusi nuklir :
Semakin
massive sebuah bintang, semakin cepat matinya
Massa awal sebuah bintang sangat berpengaruh terhadap evolusinya di masa depan.
Teori evolusi bintang menyatakan bahwa semakin besar sebuah bintang, gaya
gravitasi yang bekerja juga semakin besar. Artinya proses fusi juga semakin
cepat yang menyebabkan bintang semakin panas. Dalam kata lain, hydrogen yang
digunakan semakin besar sehingga bintang lebih cepat mati. Bayangkan mobil
Ferarri yang boros bensin.
teori evolusi :
Lanjut ke
proses terbentuknya matahari…
1.
Interstellar gas masuk ke dalam gravitasi
6 miliar tahun yang lampau, awan hidrogen dingin yang merupakan bintang di masa
lalu yang sudah mati mulai masuk ke dalam gravitasi. Awan ini terdiri dari
elemen yang dahulu merupakan nenek moyang dari matahari. Bayangkan proses
recycle.Awan gas dan debu ini mulai masuk ke dalam gravitasi dan menyebabkan
ledakan supernova. Ledakan ini menghasilkan energi yang besar dan menstimulus
energi potensial gravitasi dikonversikan menjadi energi panas yang menyebabkan
gas juga ikut menjadi panas.
2.
Terbentuknya inti matahari
Semakin banyak gas yang jatuh ke dalam gravitasi menyebabkan gumpalan awan ini
menjadi makin padat dan panas. Kemudian terbentuklah protostar, atau bayi
matahari, berbentuk bulat yang merupakan inti dari matahari. Proses meleburnya
gas dalam gravitasi terus berlanjut untuk meningkatkan panas. Akan tetapi bila
massa inti ini tidak lebih berat dari massa gumpalan maka proses ini akan
berhenti dan tidak akan ada matahari. Itulah sebabnya banyak bintang yang
menyandang status ‘baru lahir’ tetapi tidak pernah dapat disebut sebuah
bintang.Pada kasus matahari, prosesnya terus berlanjut dan menjadi semakin
panas.
inti matahari :
3. Fusi
Hidrogen mulai
Saat suhu mencapai 7 juta kelvin, proses fusi hidrogen menjadi helium terjadi.
Pada kondisi ini protobintang dapat dikatakan sebagai bintang. Kondisi ini
menciptakan energi sehingga tekanan panas dapat sama dengan tekanan gravitasi.
Kondisi ini dinamakan keseimbangan hydrostatis. Fase ini dinamakan ‘Main
Sequence’. Mulai fase ini, matahari akan terus menfusikan hidrogen menjadi
helium selama 4,5 miliar tahun. Saat ini, matahari sedang dalam fase ini.
fase matahari :
ledakan
matahari :
white draft :
sumber : http://erwindsyachrudhinn.wordpress.com/2011/12/03/proses-di-balik-terbentuknya-matahari-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar