Lubang hitam (black hole) adalah
sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi
yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos
darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Medan gravitasi begitu
kuat sehingga kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya.
Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata “hitam”. Istilah “lubang hitam” telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.
Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata “hitam”. Istilah “lubang hitam” telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.
Lubang hitam muncul ketika sebuah
bintang yang besar dan padat (masif, berukuran 8-100 kali massa matahari) di
sebuah supernova meredup dan mati dengan membakar seluruh tenaga nuklirnya.
Gaya gravitasi menarik berat maha besar dari lapisan-lapisan luar bintang itu
untuk ikut meluruh ke arah inti.
‘Permukaan’ dari sebuah lubang hitam disebut dengan sebuah event horizon. Hancurnya gaya gravitasi menjadikan hampir seluruh cahaya tidak dapat melepaskan diri dan tidak ada satu pun informasi dari permukaan itu yang berhasil lolos.
Sama halnya dengan figur kartun Cheshire Cat yang muncul lalu menghilang dalam gelap dengan hanya meninggalkan senyumnya, sebuah lubang hitam mewakili bahan-bahan yang hanya meninggalkan gravitasinya saja.
‘Permukaan’ dari sebuah lubang hitam disebut dengan sebuah event horizon. Hancurnya gaya gravitasi menjadikan hampir seluruh cahaya tidak dapat melepaskan diri dan tidak ada satu pun informasi dari permukaan itu yang berhasil lolos.
Sama halnya dengan figur kartun Cheshire Cat yang muncul lalu menghilang dalam gelap dengan hanya meninggalkan senyumnya, sebuah lubang hitam mewakili bahan-bahan yang hanya meninggalkan gravitasinya saja.
Ilustrasi lubang hitam di depan
Magellanic Cloud
Sebagian kalangan berpikir banyak lubang hitam kecil terbentuk di awal mula pembentukan jagat raya, Big Bang. Kemungkinan galaksi kita juga memiliki berlimpah lubang hitam mini.
Pada prinsipnya, lubang hitam memiliki massa yang berbeda-beda. Lubang hitam yang terbentuk melalui kematian bintang-bintang sedikitnya memiliki massa dua kali daripada massa matahari kita. Tetapi kerapatannya bisa semiliar kali lebih padat daripada matahari kita.
Tidak seperti benda-benda pada umumnya, seperti bebatuan, yang secara kasar memiliki ukuran proporsional dengan akar persegi massa, lubang-lubang hitam memiliki proporsi radial terhadap massa-nya.
Secara virtual, bintang biasanya mati dan menghilang dari jagat raya ke bentuk sebuah titik dengan kerapatan yang tidak terbatas (event horizon) dimana hukum-hukum relativitas umum yang biasanya berlaku untuk ruang dan waktu luluh. Hukum-hukum fisika kuantum menyatakan, informasi-informasi itu tidak mungkin hilang sepenuhnya.
Namun, Hawking dan teman-temannya berpendapat medan gravitasi ekstrem dari lubang hitam dapat menjadi pengecualian dari hukum-hukum itu.
Radius sebuah lubang hitam (Rs) = 2MG/v^2. Dimana M adalah massa lubang hitam, G adalah konstanta Gravitasi, dan v adalah kecepatan yang dibutuhkan suatu obejk untuk menghindar dari gaya tarik gravitasi. Untuk kasus lubang hitam v adalah c atau kecepatan cahaya.
Sebagian kalangan berpikir banyak lubang hitam kecil terbentuk di awal mula pembentukan jagat raya, Big Bang. Kemungkinan galaksi kita juga memiliki berlimpah lubang hitam mini.
Pada prinsipnya, lubang hitam memiliki massa yang berbeda-beda. Lubang hitam yang terbentuk melalui kematian bintang-bintang sedikitnya memiliki massa dua kali daripada massa matahari kita. Tetapi kerapatannya bisa semiliar kali lebih padat daripada matahari kita.
Tidak seperti benda-benda pada umumnya, seperti bebatuan, yang secara kasar memiliki ukuran proporsional dengan akar persegi massa, lubang-lubang hitam memiliki proporsi radial terhadap massa-nya.
Secara virtual, bintang biasanya mati dan menghilang dari jagat raya ke bentuk sebuah titik dengan kerapatan yang tidak terbatas (event horizon) dimana hukum-hukum relativitas umum yang biasanya berlaku untuk ruang dan waktu luluh. Hukum-hukum fisika kuantum menyatakan, informasi-informasi itu tidak mungkin hilang sepenuhnya.
Namun, Hawking dan teman-temannya berpendapat medan gravitasi ekstrem dari lubang hitam dapat menjadi pengecualian dari hukum-hukum itu.
Radius sebuah lubang hitam (Rs) = 2MG/v^2. Dimana M adalah massa lubang hitam, G adalah konstanta Gravitasi, dan v adalah kecepatan yang dibutuhkan suatu obejk untuk menghindar dari gaya tarik gravitasi. Untuk kasus lubang hitam v adalah c atau kecepatan cahaya.
Istilah “lubang hitam” atau yang biasa
disebut “black hole” oleh om dan tante bule dari seberang, pertama kali
digunakan tahun 1969 oleh fisikawan Amerika John Wheeler. Awalnya, kita beranggapan bahwa kita
dapat melihat semua bintang. Akan tetapi, belakangan diketahui bahwa ada
bintang-bintang di ruang angkasa yang cahayanya tidak dapat kita lihat. Kok
bisa ya ? Cahaya tidak dapat dilihat ? hmm, semakin membingungkan… katanya, Cahaya tidak dapat meloloskan diri
dari sebuah lubang hitam disebabkan lubang ini merupakan massa berkerapatan
tinggi di dalam sebuah ruang yang kecil. Gravitasi raksasanya bahkan mampu
menangkap partikel-partikel tercepat, seperti foton [partikel cahaya]. Karena cahaya tidak dapat melarikan
diri dari bintang tersebut, maka bintang yang dinamakan Lubang Hitam tidak
dapat kita lihat (ingat ya pelajaran optika, kita dapat melihat benda lain atau
sesuatu yang ada di sekitar kita karena benda tersebut memancarkan, memantulkan
atau membiaskan cahaya ke mata kita. Nah, Lubang
Hitam tidak memancarkan cahaya, cahaya terperangkap di dalamnya, sehingga tidak
dapat dilihat oleh mata kita).
Bintang bukan makhluk hidup, namun ia seperti makhluk hidup yang dilahirkan, hidup dan kemudian mati. Setelah melewati masa jaya , bintang mengakhiri riwayatnya setelah nyala apinya padam dan mengalami keruntuhannya sebagai sebuah lubang hitam berdiameter hanya 20 kilometer. Dinamakan “hitam” karena hitam identik dengan gelap, di mana kita tidak dapat melihat sesuatu karena tidak ada cahaya. Namun demikian, keberadaan lubang hitam ini diketahui secara tidak langsung, melalui daya hisap raksasa gaya gravitasinya terhadap benda-benda langit lainnya. Lalu mengapa dinamakan Lobang eh Lubang ? sabar.. belajar fisika atau astronomi butuh kesabaran J lanjut….
Bintang bukan makhluk hidup, namun ia seperti makhluk hidup yang dilahirkan, hidup dan kemudian mati. Setelah melewati masa jaya , bintang mengakhiri riwayatnya setelah nyala apinya padam dan mengalami keruntuhannya sebagai sebuah lubang hitam berdiameter hanya 20 kilometer. Dinamakan “hitam” karena hitam identik dengan gelap, di mana kita tidak dapat melihat sesuatu karena tidak ada cahaya. Namun demikian, keberadaan lubang hitam ini diketahui secara tidak langsung, melalui daya hisap raksasa gaya gravitasinya terhadap benda-benda langit lainnya. Lalu mengapa dinamakan Lobang eh Lubang ? sabar.. belajar fisika atau astronomi butuh kesabaran J lanjut….
Nah, bintang-bintang bermassa besar di
ruang angkasa biasanya menyebabkan terbentuknya lekukan-lekukan yang dapat
ditemukan di ruang angkasa. Demikian juga bumi, planet kesayangan kita. Intinya
semua benda angkasa yang bermassa pasti menghasilkan lekukan di ruang angkasa (Dalam teori Relativitas Umum eyang
Einstein, dikatakan bahwa suatu benda bermassa, “melengkungkan” ruang dimana
benda itu berada, kelengkungan ini setara dengan gravitasi.Selengkapnya akan
kita kupas tuntas dalam Teori Relativitas Umum. Semakin besar masa benda
angkasa tersebut, semakin besar lekukannya. Untuk memudahkan pemahaman anda,
gurumuda mencoba mengajak anda untuk berimajinasi alias khayal ilmiah sejenak.
Bayangkanlah anda dan teman dekat atau pacar anda yang cantik+ merentangkan
sebuah kain yang terbuat dari karet. Sekarang, letakan sebuah benda, dari
ukuran terkecil hingga ukuran besar di atas kain atau lembaran karet tersebut.
Apa yang anda amati ? jika yang anda letakan adalah sebuah kelereng, maka
lekukan yang terbentuk kecil, tetapi jika anda meletakan sebongkah batu yang
berukuran besar maka lekukan pada kain atau lembaran karet tersebut sangat
besar, bahkan seolah-olah membentuk lubang.
Lubang hitam tidak hanya menimbulkan
lekukan-lekukan di ruang angkasa tapi juga membuat lubang di dalamnya. Hal ini disebabkan karena massa lubang
hitam sangat besar. Ini alasan mengapa bintang-bintang runtuh tersebut disebut
sebagai Lubang Hitam. Ohh… baru tahu ternyata Lubang Hitam itu Bintang ya,
kirain Lubang yg berwarna hitam (makanya belajar pisss)
·
Lebih
Jauh Mengenai Lubang Hitam
Lubang hitam adalah sebuah
Bintang yang mengalami pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan
gaya gravitasi yang sangat besar(Mengenai pemusatan massa selengkapnya dibahas
di riwayat hidup sebuah bintang. Tuh di bawah). Gaya gravitasi yang sangat
besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan
kuantum. Medan gravitasi begitu kuat sehingga kecepatan lepas di dekatnya
mendekati kecepatan cahaya. Tak
ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari
gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau
melewatinya. Secara teoritis, lubang hitam dapat memiliki ukuran apa pun, dari
mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.
Menurut Hawking, ada dua jenis Lubang Hitam, Lubang
Hitam Kecil dan Lubang Hitam Besar. Mengenai
Lubang Hitam Kecil, Hawking mengajukan dugaan sebagai berikut. Di kala alam
semesta ini lahir, terjadi dentuman besar, yang menghasilkan tekanan yang luar
biasa besarnya. Tekanan ini dapat mengakibatkan kantung-kantung materi
tergencet sehingga menjadi sangat kecil dengan rapatan sangat besar. Pada rapatan
yang besar, benda ini menjadi lubang hitam. Lazimnya, lubang hitam primordial
ini berukuran sebesar proton (partikel bermuatan listrik positip yang terdapat
di dalam inti atom) dengan massa satu miliar ton.
Teori adanya lubang hitam pertama kali
diajukan pada abad ke-18 oleh John Michell and Pierre-Simon Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh
astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar
pada teori relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh
Stephen William Hawking. Pada
saat ini banyak astronom yang percaya bahwa hampir semua galaksi dialam semesta
ini mengelilingi lubang hitam pada pusat galaksi.
John Archibald Wheeler
pada tahun 1967 memberikan nama “Lubang Hitam” sehingga menjadi populer di
dunia bahkan juga menjadi topik favorit para penulis fiksi ilmiah. Kita tidak
dapat melihat lubang hitam akan tetapi kita bisa mendeteksi materi yang
tertarik / tersedot ke arahnya. Dengan cara inilah, para astronom mempelajari dan
mengidentifikasikan banyak lubang hitam di angkasa lewat observasi yang sangat
hati-hati sehingga diperkirakan di angkasa dihiasi oleh jutaan lubang hitam.
Lebih dua ratus tahun
silam, atau tepatnya pada tahun 1783. pemikiran akan adanya monster kosmis
bersifat melenyapkan benda lainnya ini sebenarnya pernah dilontarkan oleh
seorang pendeta bernama John Mitchell. Mitchell
yang kala itu mencermati teori gravitasi Isaac Newton (1643-1727) berpendapat,
bila bumi punya suatu kecepatan lepas dari Bumi 11 km per detik (sebuah benda
yang dilemparkan tegak lurus ke atas baru akan terlepas dari pengaruh gravitasi
bumi setelah melewati kecepatan ini), tentu ada planet atau bintang lain yang
punya gravitasi lebih besar. Mitchell malah memperkirakan di kosmis terdapat
suatu bintang dengan massa 500 kali matahari yang mampu mencegah lepasnya
cahaya dari permukaannya sendiri.
Lubang Hitam tercipta ketika suatu
obyek tidak dapat bertahan dari kekuatan tekanan gaya gravitasinya sendiri.
Banyak obyek (termasuk matahari dan bumi) tidak akan pernah menjadi lubang hitam. Tekanan gravitasi pada matahari
dan bumi tidak mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir dalam dirinya
yang sifatnya melawan tekanan gravitasi. Tetapi sebaliknya untuk obyek yang
bermassa sangat besar, tekanan gravitasi yang unggul.
Menurut teori evolusi
bintang (lahir, berkembang dan matinya bintang), eyang kakung dari lubang hitam
adalah sebuah bintang biru. Bintang
biru merupakan julukan bagi deret kelompok bintang yang massanya lebih besar
dari 1,4 kali massa matahari. Disebutkan para ahli fisika kosmis, ketika
pembakaran hidrogen di bintang biru mulai berakhir (kira-kira memakan waktu 10
juta tahun), ia akan berkontraksi dan memuai menjadi bintang maha raksasa biru.
Selanjutnya, ia akan mendingin menjadi bintang maha raksasa merah. Dalam fase inilah, akibat tarikan
gravitasinya sendiri, bintang maha raksasa merah mengalami keruntuhan gravitasi
menghasilkan ledakan dahsyat atau biasa disebut sebagai Supernova.
Supernova ditandai dengan
peningkatan kecerahan cahaya hingga miliaran kali cahaya bintang biasa kemudian
melahirkan dua kelas bintang, yakni bintang netron dan lubang hitam. Bintang netron (disebut juga Pulsar atau
bintang denyut) terjadi bila massa bintang runtuh lebih besar dari 1,4 kali,
tapi lebih kecil dari tiga kali massa matahari. Sementara lubang hitam
mempunyai massa bintang runtuh lebih dari tiga kali massa matahari. Materi
pembentuk lubang hitam kemudian mengalami pengerutan yang tidak dapat mencegah
apapun darinya. Bintang menjadi sangat mampat sampai menjadi suatu titik massa
yang kerapatannya tidak terhingga.
Massa dari lubang hitam
terus bertambah dengan cara menangkap semua materi didekatnya. Semua materi tidak bisa lari
dari jeratan lubang hitam jika melintas terlalu dekat. Jadi obyek yang tidak bisa menjaga
jarak yang aman dari lubang hitam akan tersedot. Berlainan dengan reputasi yang
disandangnya saat ini yang menyatakan bahwa lubang hitam dapat menyedot apa
saja disekitarnya, lubang hitam tidak dapat menyedot material yang jaraknya
sangat jauh dari dirinya. Dia hanya bisa menarik materi yang lewat sangat dekat
dengannya. Lubang hitam juga
dapat bertambah massanya dengan cara bertubrukan dengan lubang hitam yang lain
sehingga menjadi satu lubang hitam yang lebih besar.
Di dalam kaidah fisika,
besaran gaya gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak atau dirumuskan
F ยต 1/r2. Dari formula
inilah kita bisa memahami mengapa lubang hitam mempunyai gaya gravitasi yang
maha dahsyat. Dengan nilai r yang makin kecil atau mendekati nol, gaya
gravitasi akan menjadi tak hingga besarnya.
Para ilmuwan menghitung, seandainya bumi kita ini akan menjadi
lubang hitam, agar gravitasinya mampu mencegah cahaya keluar, maka bumi harus
dimampatkan menjadi bola berjari-jari 1 cm. Bagaimana Melacak Monster Lubang
Hitam ? Kesempatan yang paling baik untuk mendeteksinya, diakui para ahli,
adalah bila ia merupakan bintang ganda (dua bintang yang berevolusi dan saling
mengelilingi). Lubang
hitam akan menyedot semua materi dan gas-gas hasil ledakan termonuklir bintang
di sekitarnya. Dari gesekan internal, gas-gas yang tersedot itu akan menjadi
sangat panas (hingga 2 juta derajat) dan memancarkan sinar-X. Dari sinar-X
inilah para ahli memulai langkah untuk menjejak lubang hitam.
Pada 12 Desember 1970, AS
meluncurkan satelit astronomi kecil (Small Astronomical Satellite *SAS)
pendeteksi sinar-X di kosmis bernama Uhuru dari lepas pantai Kenya.Dari hasil
pengamatannya didapatkan bahwa sebuah bintang maha raksasa biru, yakni
HDE226868 yang terletak dalam konstelasi Cygnus (8.000 tahun cahaya dari bumi)
mempunyai pasangan bintang Cygnus X-1, yang tidak dapat dideteksi secara
langsung.
Cygnus X-1 menampakkan
orbitnya berupa gas-gas hasil ledakan termonuklir HDE226868 yang bergerak
membentuk sebuah cakram. Cygnus
X-1 diperhitungkan berukuran lebih kecil dari Bumi, tapi memiliki massa enam
kali lebih besar dari massa matahari. Bintang redup ini telah diyakini para
ilmuwan sebagai lubang hitam. Selain Cygnus X-1, Uhuru juga mendapatkan sumber
sinar-X kosmis, yakni Cygnus X-3 dalam konstelasi Centaurus dan Lupus X-1 dalam
konstelasi bintang Lupus. Dua yang
disebut terakhir belum dipastikan sebagai lubang hitam, termasuk 339 sumber sinar-X lainnya
yang dideteksi selama 2,5 tahun masa operasi Uhuru.
Eksplorasi sumber sinar-X
di kosmis masih dilanjutkan oleh satelit HEAO (High Energy Astronomical Observatory)
atau Einstein Observatory tahun 1978. Satelit
ini menemukan bintang ganda yang lain dalam konstelasi Circinus, yakni Circinus X-1 serta V861 Scorpii
dan GX339-4 dalam konstelasi bintang
Scorpius.
Tahun 1999, dengan biaya
2,8 milyar dollar, AS masih meluncurkan teleskop Chandra, guna menyingkap
misteri lubang hitam. The Chandra
X-ray Observatory sepanjang 45 kaki milik NASA ini telah berhasil membuat
ratusan gambar resolusi tinggi dan menangkap adanya lompatan-lompatan sinar-X
dari pusat galaksi Bima Sakti berjarak 24.000 tahun cahaya dari Bumi. Mencengangkan, karena bila memang
benar demikian (lompatan sinar-X itu) menunjukkan adanya sebuah lubang hitam di
jantung Bima Sakti, maka teori Albert Einstein kembali benar. Ia menyatakan, bahwa di jantung setiap
galaksi terdapat lubang hitam.
Setelah hampir selama 30
tahun berkeyakinan bahwa lubang hitam (black hole) menelan dan menghancurkan
segala sesuatu yang terperangkap di dalamnya, fisikawan antariksa Stephen
Hawking berubah pikiran. Hawking
mengaku telah salah meletakkan argumen kunci tentang perilaku lubang hitam itu.
Hukum-hukum fisika kuantum
menyatakan, informasi-informasi itu tidak mungkin hilang sepenuhnya. Hawking dan teman-temannya berpendapat
medan gravitasi ekstrem dari lubang hitam dapat menjadi pengecualian dari
hukum- hukum itu. Radius sebuah lubang hitam (Rs) = 2MG/v2. Di mana M adalah massa lubang hitam, G
adalah konstanta Gravitasi, dan v adalah kecepatan yang dibutuhkan suatu objek
untuk menghindar dari gaya tarik gravitasi. Untuk kasus lubang hitam v adalah c
atau kecepatan cahaya.
konferensi internasional
tentang Relativitas Umum dan Gravitasi ke-17, Juli 2004, Hawking mengumumkan
apa yang ia percayai keliru. Menurut
dia, informasi yang ditelan lubang hitam mungkin bisa ditelusuri kembali dalam
bentuk yang membingungkan. Ini memungkinkan penyatuan teori gravitasi dan
mekanika kuantum.
Informasi-informasi yang
ada dalam lubang hitam itu ternyata memungkinkan untuk melepaskan diri. Temuan
barunya itu bahkan dapat membantu memecahkan paradoks informasi di lubang hitam
yang selama ini menjadi teka-teki besar dalam fisika modern. ‘Saya telah memikirkan tentang
permasalahan ini selama 30 tahun terakhir, dan saya kira kini saya telah memiliki
jawabannya’ kata Hawking.
Menurutnya, sebuah lubang
hitam hanya muncul untuk membentuk diri tetapi belakangan membuka diri dan
melepaskan informasi tentang apa yang telah terjatuh ke dalamnya. Jadi kita
dapat memastikan tentang masa lalu dan memprediksikan yang akan datang.
·
Paradoks
dan Kemungkinan Lain
Jika
informasi benar-benar hilang dalam lubang hitam, maka ada beberapa prinsip
mekanika kuantum yang dilanggar. Yang
pertama adalah prinsip mikroreversibilitas. Sebagaimana pendapat para peneliti
di The Center for Nuclear Studies GWU Washington DC, paradigma mekanika
kuantum, setiap proses fisis dapat dibalik kejadiannya.
Maka
informasi akhir bisa digunakan menelusuri informasi awal proses. Lubang hitam adalah sumber
irreversibilitas di semesta karena salah satu pasangan partikel yang tercipta
pada produksi pasangan berada di luar cakrawala peristiwa tidak mengandung bit
informasi tentang apa yang terjadi di sisi dalam cakrawala peristiwa.
Prinsip
selanjutnya yang dilanggar adalah unitarity. Propagasi informasi dari keadaan
awal ke keadaan akhir secara matematis mengalami evolusi yang unitary. Artinya, fluks dijamin utuh. Menurut
Preskill, profesor informasi kuantum di California Institute of Technology
(Caltech), yang terjadi pada lubang hitam adalah keadaan awal informasi yang
murni berevolusi menjadi keadaan yang bercampur. Keadaan ini melanggar prinsip
unitarity.
Lebih
parah lagi, prinsip kekekalan energi juga harus dilanggar. Dalam kekekalan energi hilangnya
informasi dalam bentuk materi harus diiringi terciptanya energi sangat besar. Jika paradoks ini benar, alam semesta
akan bersuhu sekitar 1.031 derajat hanya dalam beberapa detik, yang dalam kenyataan tidak
terjadi.
Atas
semua polemik yang rumit di atas, Hawking tetap pantas menerima acungan jempol.
Sebab, teori lubang hitam telah membuka cakrawala baru dalam jagat fisika dan
ilmu pengetahuan secara umum. Pasca lubang hitam, apakah ilmuwan akan menemukan
lubang putih? Masih teka-teki tentunya. Yang jelas manusia terus tertuntut
untuk mencari dan mencari.
Sebuah
tim astronom internasional telah secara akurat mengukur jarak bumi ke lubang
hitam untuk pertama kalinya. Tanpa menggantungkan pada model matematika, para
astronom memperoleh hasil angka 7800 tahun cahaya, lebih dekat dari asumsi
awal. Peneliti mendapatkan data dari emisi radio lubang hitam dan bintang mati
di area tersebut.
Dengan
tingkat kesalahan penelitian yang semakin kecil (kurang dari 6%), astronom
telah mendapatka gambaran yang lebih jelas bagaimana lubang hitam berevolusi.
Lebih jauh, jarak yang tepat dibutuhkan untuk mengukur putaran lubang hitam. Jarak
astronomis lebih mudah diukur dengan alat yang disebut parallax trigonometrik,
di mana para astronom menggunakan pergeseran tahunan posisi bintang sebagai
akibat orbit bumi mengelilingi matahari (parallax shift).
Peter
Jonker dari Institut Riset Luar Angkasa Belanda SRON dan rekannya
mengaplikasikan metode ini untuk pertama kalinya, sebagai pendekatan bagi
lubang hitam dan bintang terkait, V404 Cygni dalam konstelasi Cygnus. Lapisan
paling luar bintang telah terkonsentrasi ke lubang hitam. Gas ini pertama kali
mengakumulasi dalam bentuk lingkaran plasma di seputar lubang hitam sebelum
kemudian lenyap masuk ke dalamnya, sebuah proses yang banyak melepaskan sinar-X
dan gelombang radioaktif.
Jonker
dan koleganya dapat mengukur secara pasti pergeseran parallax dalam sistem
biner kita menggunakan kombinasi teleskop tersebar di seluruh sisi bumi yakni
High Sensitivity Array (HSA). Peneliti percaya bahwa perhitungan sebelumnya
jarak lubang hitam dengan bumi ada penyerapan dan penguraian debu antar bintang
yang dapat memberikan derajat kesalahan sebesar 50%. Sedangkan tingkat
kesalahan penelitian terbaru ini kurang dari 6%.
Dari
hasil pengukuran juga menemukan bahwa lubang hitam terbentuk dari ledakan
supernova dan kemudian lubang tersebut bergerak di angkasa luar. Abad ke-20
menyaksikan banyak sekali penemuan baru tentang peristiwa alam di ruang angkasa.
Salah satunya, yang belum lama ditemukan, adalah Black
Hole(Lubang Hitam).Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang
cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya
gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui
perilaku terowongan kuantum.
Tak
ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari
gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau
melewatinya, dari sini diperoleh kata “hitam”. Istilah “lubang hitam” telah
tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa,
tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat kembali.
Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik
sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.
Adalah John
Archibald Wheeler pada
tahun 1967 yang memberikan nama “Lubang Hitam” sehingga menjadi populer di
dunia bahkan juga menjadi topik favorit para penulis fiksi ilmiah. Kita tidak
dapat melihat lubang hitam akan tetapi kita bisa mendeteksi materi yang
tertarik / tersedot ke arahnya. Dengan cara inilah, para astronom mempelajari
dan mengidentifikasikan banyak lubang hitam di angkasa lewat observasi yang
sangat hati-hati sehingga diperkirakan di angkasa dihiasi oleh jutaan lubang
hitam.
·
ASAL MULA
Lubang
Hitam tercipta ketika suatu obyek tidak dapat bertahan dari kekuatan tekanan
gaya gravitasinya sendiri. Banyak obyek (termasuk matahari dan bumi) tidak akan
pernah menjadi lubang hitam.Ini terbentuk ketika sebuah bintang yang telah
menghabiskan seluruh bahan bakarnya ambruk hancur ke dalam dirinya sendiri, dan
akhirnya berubah menjadi sebuah lubang hitam dengan kerapatan tak hingga dan
volume nol serta medan magnet yang amat kuat.
Awalnya,
kita beranggapan bahwa kita dapat melihat semua bintang. Akan tetapi,
belakangan diketahui bahwa ada bintang-bintang di ruang angkasa yang cahayanya
tidak dapat kita lihat. Sebab, cahaya bintang-bintang yang runtuh ini lenyap.
Cahaya tidak dapat meloloskan diri dari sebuah lubang hitam disebabkan lubang
ini merupakan massa berkerapatan tinggi di dalam sebuah ruang yang kecil.Selain
gambaran tentang Hari Perhitungan, ayat di bawah ini mungkin juga merujuk pada
penemuan ilmiah tentang lubang hitam ini:
Maka
apabila bintang-bintang telah dihapuskan (QS. Al Mursalaat, 77: 8 )
Selain itu,
bintang-bintang bermassa besar juga menyebabkan terbentuknya lekukan-lekukan
yang dapat ditemukan di ruang angkasa. Namun, lubang hitam tidak hanya
menimbulkan lekukan-lekukan di ruang angkasa tapi juga membuat lubang di
dalamnya. Itulah mengapa bintang-bintang runtuh ini dikenal sebagai lubang
hitam. Kenyataan ini mungkin dipaparkan di dalam ayat tentang bintang-bintang,
dan ini adalah satu bahasan penting lain yang menunjukkan bahwa Al Qur’an
adalah firman Allah:
Demi
langit dan Ath Thaariq, tahukah kamu apakah Ath Thaariq? (yaitu) bintang yang
cahayanya menembus. (QS. At Thaariq, 86: 1-3)
·
PERTUMBUHANNYA
Massa dari lubang hitam
terus bertambah dengan cara menangkap semua materi didekatnya. Semua materi
tidak bisa lari dari jeratan lubang hitam jika melintas terlalu dekat. Jadi
obyek yang tidak bisa menjaga jarak yang aman dari lubang hitam akan terhisap.
Berlainan dengan reputasi yang disandangnya saat ini yang menyatakan bahwa
lubang hitam dapat menghisap apa saja disekitarnya, lubang hitam tidak dapat
menghisap material yang jaraknya sangat jauh dari dirinya. dia hanya bisa
menarik materi yang lewat sangat dekat dengannya.
Lubang hitam juga dapat
bertambah massanya dengan cara bertubrukan dengan lubang hitam yang lain
sehingga menjadi satu lubang hitam yang lebih besar. Yang jadi soal sekarang,
kemanakah atau apa yang terjadi dengan obyek-obyek langit yang terhisap oleh
lubang hitam? Bagi pembaca yang dapat menjawabnya, saya akan sangat
berterimakasih.
http://regydwianugrah.blogspot.com/2010_10_01_archive.html
http://regydwianugrah.blogspot.com/2010_10_01_archive.html
Buset pantes cahaya ga bisa lolos
BalasHapusBuset pantes cahaya ga bisa lolos
BalasHapus